Kepedulian Anak Sekarang tentang Seni Daerah
Pada era modernisasi sekarang ini terlihat sekali bahwa kebudayaan dan kesenian
Indonesia keberadaan dan eksistensinya mulai terancam. Padahal kebudayaan dan
kesenian asli Indonesia merupakan salah satu yang paling bisa dibanggakan oleh
dunia dan dikagumi hampir seluruh masyarakat dunia. Hal ini disebabkan
kecenderungan generasi muda di Indonesia saat lebih ‘menggandrungi’ segala
sesuatu yang beraromakan kebudayaan dan kesenian barat. Fenomena ‘westernisasi’
seakan dengan sempurna mengubah gaya hidup dan pola pikir mayoritas generasi
muda di Indonesia sekarang ini. ‘Westernisasi’ secara instan langsung mengubah
paradigma mayoritas anak muda di Indonesia yang menganggap bahwa segala macam
bentuk kebudayaan dan kesenian barat itu lebih menarik dan ‘uptodate’
dibandingkan dengan kebudayaan dan kesenian asli Indonesia. Paradigma seperti
inilah yang akhirnya memberikan efek buruk terhadap mental berbudaya dan
berkesenian asli Indonesia dalam diri generasi muda Indonesia. Kecintaan
generasi muda kepada kebudayaan dan kesenian Indonesia mulai luntur, tingkat
kepedulian mereka terhadap kelestarian kebudayaan dan kesenian Indonesia pun
lama-kelamaan pun kian terkikis. Hal ini dibuktikan dengan makin sedikitnya
antusiasme generasi muda untuk menyaksikan pagelaran kebudayaan dan kesenian
Indonesia maupun dalam mempelajari dan mendalaminya. Apabila tidak ada usaha
untuk memperbaiki kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin kebudayaan dan
kesenian Indonesia akan ‘habis’ seiring berjalannya waktu dan makin
berkembangnya virus ‘westerniasi’ di Indonesia.
Walaupun dalam pelajaran-pelajaran sekolah dan bapak ibu guru kesenian sudah mengajarkan pada mereka itupun belum bisa membuat peduli tentang seni daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar